Rabu, 02 April 2014

Terobosan Baru

Kapolda SULUT Menyerahkan Tropi
KONOTASI sabung ayam identik dengan judi memang sulit dihilangkan di mata masyarakat dan pihak aparat, meskipun kenyataanya saat ini banyak acara ayam laga, baik sekadar Abar, Latber maupun Kontes murni dilakukan penghobi tanpa judi, tetapi dilapangan masih kesulitan mendapat ijin keramaian dari kepolisian. Lantas bagaimana agaar acara mereka bisa legal?

Apa yang dilakukan Papaji Pengda Sulawesi Utara patut diacungi jempol dan bisa dicontoh organisasi lain yang menggelar kontes di daerah tetapi terkendala perijinan. Dengan menggandeng Perguruan Tinggi Fakultas Peternakan atau Fakultas Kedokteran Hewan bisa lebih mudah mendapatkan legitimasi dari pihak terkait.

Dibawah kepemimpinan Maickel Tuegeh Papaji Sulut mampu menggandeng Universitas Sam Ratulangi Manado untuk menyelenggarakan Kontes Ayam Laga dan telah berjalan lancar, dukungan tidak hanya dari pihak kampus, tetapi juga pihak kepolisian, bahkan Brigjen (Pol) Robby Kaligis Kapolda Sulut turun langsung menyerahkan tropi secara simbolis kepada pemenang yang diwakili Maickel Tuegeh ketua Papaji Pengda Sulut.

Terobosan baru ini bisa diikuti lembaga atau organisasi lain di berbagai daerah, tentu saja yang diajak kerjasama tidak terbatas hanya Perguruan Tinggi, tetepi banyak lembaga atau instansi lain yang bisa jadi rekomendasi, mengingat kerja sama dengan pihak lain yang dapat dikaitkan dengan hobi ayam mampu mempermudah proses perijinan.

Beberapa lembaga yang sangat memungkinkan diajak kerjasama untuk melestarikan budaya ayam laga diantaranya, Dinas Pariwisata, Dinas Peternakan, Perguruan Tinggi yang memiliki fakultas atau jurusan Peternakan maupun Kedokteran Hewan serta lembaga lain yang memiliki kepentingan sama. Atau mengisi untuk memeriahkan hari ulang instansi Pemerintah,TNI dan Kepolisian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar