Jumat, 12 Juli 2013

Koksidiosis Pada Ayam Bangkok Dan Cara Pencegahannya

koksidiosis ayam bangkok
Infeksi Eimeria Tenella
Koksidiosis disebut juga berak darah. Merupakan suatu penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit. Tingkat kesakitan dan kematiannya cukup tinggi, hingga mencapai 80-90%. Koksidiosis menyerang ayam umur 1-2 bulan. Meskipun bisa sembuh dari infeksi koksidia ini, kerugian tetap ditimbulkan, karena menyebabkan menurunnya pembentukan imune, pencapaian berat badan yang tidak optimal, hingga mundurnya masa bertelur bagi ayam betina. Karena demikian besar efeknya, penyakit ini bisa menghancurkan investasi.

Secara klinis ayam yang terserang menunjukan adanya gejala lemas, sayap terkulai, pucat, dan nafsu makan berkurang. Tanda khas infeksi adalah kotoran bercampur darah. Akan terlihat pada infeksi hari ke-5 sampai hari ke-6. Kemudian selang 2 sampai 3 hari kondisi ayam akan lemas dan mati.

Penyakit ini menyerang secara horizontal, dari ayam yang sakit ke ayam sehat dalam 1 kandang. Ayam yang sakit akan mengeluarkan koksidia dalam bentuk ookista melalui kotorannya. Setelah 1 sampai 2 jam pada suhu dan kelembapan yang cocok, ookista akan menginfeksi ayam yang sehat. Penularan biasa terjadi karena ayam yang sehat memakan kotoran yang mengandung ookista. (Ayam cenderung tertarik memakan kotoran yang bercampur darah).

Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan sanitasi dan disinfeksi kandang secara rutin. Menjaga agar lantai kandang tetap kering, tidak berdebu, dan ventilasi lancar. Meskipun mayoritas semua pabrikan pakan telah mencampurkan koksidiostat pada pakannya, tidak ada salahnya melakukan pencegahan dengan memberikan obat pada waktu-waktu tertentu (musim hujan/ lembab).

Jika sudah terlanjur terinfeksi, pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mengandung Sulfa. Seperti Sulfadimethyl pirimidine, Sulfadimethoxine, dan lain-lain. Obat-obatan tersebut sudah banyak beredar di Poultry Shop.

4 komentar: